Profil Desa Randusari
Ketahui informasi secara rinci Desa Randusari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Randusari di Kecamatan Pagerbarang, Tegal, merupakan pusat vital di wilayahnya dengan luas signifikan dan jumlah penduduk terbesar. Dikenal sebagai lumbung padi dengan potensi agrikultur yang kuat, desa ini juga menjadi pusat layanan kesehatan kecama
-
Pusat Administrasi dan Demografi
Sebagai desa terluas dan terpadat di Kecamatan Pagerbarang, Randusari memegang peranan penting dalam dinamika sosial dan kependudukan di wilayahnya, terdiri dari 50 RT dan 6 RW.
-
Sentra Pertanian dan Lumbung Padi
Perekonomian desa bertumpu pada sektor agraris, dengan hamparan sawah yang luas menjadikan Randusari sebagai salah satu lumbung padi utama di Kabupaten Tegal.
-
Lokasi Strategis Fasilitas Publik
Keberadaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tingkat kecamatan di dalam wilayahnya menjadikan Desa Randusari sebagai pusat layanan kesehatan vital bagi masyarakat luas.
Desa Randusari, yang terletak di Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah dengan peran ganda yang krusial. Dikenal sebagai desa terluas sekaligus terpadat di kecamatannya, Randusari tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi agraris melalui sawah-sawahnya yang produktif, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pelayanan publik yang vital. Keberadaannya yang strategis, didukung oleh sejarah panjang dan struktur sosial yang mapan, menjadikan profil Desa Randusari sebuah cerminan dari potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa di koridor agraris Jawa Tengah. Wilayah ini terus berupaya mengoptimalkan sumber dayanya untuk kesejahteraan masyarakat.
Sejarah dan Tatanan Wilayah Administratif
Sejarah Desa Randusari berakar dari penyatuan dua komunitas yang telah lama hidup berdampingan. Nama "Randusari" sendiri merupakan gabungan dari dua nama pedukuhan historis, yakni Dukuhrandu dan Kertasari. Proses penyatuan yang terjadi di masa lalu ini membentuk sebuah entitas desa yang lebih besar dan solid, yang kini dikenal sebagai Desa Randusari. Warisan sejarah ini masih terasa dalam struktur sosial masyarakat yang guyub dan terorganisir dengan baik.
Secara administratif, Desa Randusari memiliki struktur pemerintahan yang kokoh untuk melayani populasinya yang besar. Pemerintahan desa, yang per tahun 2023 dipimpin oleh Kepala Desa Jadi Sanyoto, mengoordinasikan wilayah yang terbagi ke dalam 6 Rukun Warga (RW) dan 50 Rukun Tetangga (RT). Pembagian administratif yang rinci ini memungkinkan pemerintah desa untuk menjangkau masyarakat secara lebih efektif, memastikan penyaluran informasi dan pelayanan publik berjalan lancar hingga ke tingkat komunitas terkecil.
Secara geografis, letak Desa Randusari cukup strategis di dalam Kecamatan Pagerbarang. Wilayahnya berbatasan langsung dengan desa-desa lain yang menyokong ekosistem sosial dan ekonomi kawasan. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Surokidul. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mulyoharjo, sementara di sisi timur berbatasan dengan Desa Pagerbarang. Adapun di sebelah barat, wilayahnya bersinggungan dengan Desa Semboja. Batas-batas wilayah ini tidak hanya mendefinisikan area administratif, tetapi juga menjadi jalur interaksi ekonomi dan sosial antar desa. Berdasarkan data profil komunitas, luas wilayah Desa Randusari diperkirakan mencapai 458,13 hektar atau sekitar 4,58 kilometer persegi, menjadikannya yang terluas di Kecamatan Pagerbarang, meskipun angka ini memerlukan konfirmasi dari data statistik resmi terbaru.
Perekonomian Desa Berbasis Agrikultur
Perekonomian Desa Randusari secara dominan ditopang oleh sektor pertanian. Hamparan sawah yang menghijau merupakan pemandangan utama yang menegaskan identitas desa sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kabupaten Tegal. Aktivitas pertanian padi menjadi denyut nadi utama yang menggerakkan kehidupan ekonomi sebagian besar warganya, mulai dari petani pemilik lahan, buruh tani, hingga pelaku usaha penggilingan padi.
Pentingnya sektor pertanian padi di desa ini tercermin dari perhatian lembaga statistik nasional. Pada November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal secara khusus melaksanakan kegiatan Survei Ubinan Padi di Desa Randusari. Survei ini bertujuan untuk mengukur produktivitas tanaman padi per satuan luas, yang hasilnya menjadi indikator penting dalam perhitungan produksi beras di tingkat regional dan nasional. Pelaksanaan survei ini di Randusari menandakan pengakuan atas peran signifikan desa dalam menyokong ketahanan pangan.
Selain padi, pemerintah desa dan masyarakat juga menyadari pentingnya diversifikasi komoditas pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan ketahanan ekonomi. Salah satu potensi yang mulai dikembangkan ialah jagung. Menyadari bahwa jagung dapat diolah menjadi berbagai produk turunan yang bernilai jual lebih tinggi, pernah diselenggarakan program pelatihan kewirausahaan yang berfokus pada produk olahan jagung. Inisiatif semacam ini menunjukkan adanya visi untuk tidak hanya berhenti pada produksi bahan mentah, tetapi juga bergerak ke arah industri pengolahan skala rumah tangga (UMKM) yang dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Usaha-usaha di sektor lain seperti perdagangan dan jasa juga tumbuh untuk melayani kebutuhan populasi desa yang padat.
Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan sebagai Prioritas
Sebagai desa dengan populasi terbesar di kecamatannya, ketersediaan infrastruktur dasar seperti pendidikan dan kesehatan menjadi sebuah keniscayaan. Pemerintah Desa Randusari, sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa, menempatkan peningkatan kualitas layanan publik sebagai salah satu prioritas utama pembangunan.
Di bidang pendidikan, Desa Randusari telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai di tingkat dasar. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di desa ini berdiri setidaknya tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN), yaitu SDN Randusari 01, SDN Randusari 02 dan SDN Randusari 03. Keberadaan tiga sekolah ini memastikan akses pendidikan dasar yang merata bagi anak-anak di seluruh penjuru desa. Selain itu, untuk pendidikan anak usia dini, terdapat pula Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi 26-72 Randusari 02 yang berperan penting dalam meletakkan fondasi pendidikan bagi generasi penerus.
Sektor kesehatan juga menjadi pilar kekuatan Desa Randusari, tidak hanya untuk warganya sendiri tetapi juga untuk masyarakat Kecamatan Pagerbarang secara keseluruhan. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pagerbarang di Jalan Raya Randusari Nomor 1. Lokasi fasilitas kesehatan tingkat kecamatan yang berada tepat di wilayah Desa Randusari ini merupakan sebuah keuntungan strategis. Puskesmas ini menjadi pusat rujukan pertama untuk layanan medis, program imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Dengan demikian, warga Randusari memiliki akses yang sangat mudah terhadap layanan kesehatan yang komprehensif, sebuah faktor vital yang menunjang kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi dan Arah Pembangunan Masa Depan
Memandang ke depan, Desa Randusari memiliki fondasi yang kuat untuk terus berkembang. Statusnya sebagai desa terbesar dan terpadat merupakan modal sosial yang besar jika dikelola dengan baik. Kepadatan penduduk yang tinggi, jika diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang produktif. Arah pembangunan desa tampaknya akan terus berfokus pada penguatan sektor pertanian sebagai basis ekonomi utama, sambil terus mendorong upaya diversifikasi.
Tantangan utama yang dihadapi ialah bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian di tengah berbagai kendala, seperti perubahan iklim dan regenerasi petani. Inovasi di bidang pertanian, seperti penggunaan bibit unggul, penerapan teknologi pertanian modern, dan perbaikan sistem irigasi, akan menjadi kunci untuk menjaga status Randusari sebagai lumbung padi. Di sisi lain, pengembangan UMKM berbasis olahan hasil pertanian, seperti jagung atau komoditas lainnya, perlu terus didorong untuk menciptakan nilai tambah dan memperluas basis ekonomi desa.
Di bidang pelayanan publik, pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas berkelanjutan. Dengan populasi yang besar, permintaan akan layanan berkualitas akan terus meningkat. Pemerintah desa, bersinergi dengan pemerintah kabupaten, perlu memastikan bahwa fasilitas yang ada dapat terus berfungsi optimal dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Dengan mengoptimalkan potensi agrikultur dan memperkuat perannya sebagai pusat pelayanan, Desa Randusari berpeluang besar untuk menjadi desa percontohan yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Tegal.
